Cinderella Escorts Punya Stok 350 Orang Perawan Indonesia Untuk Dilelang, Politisi Terkenal Ikut Menawar

Aleexandra Kefren (18) yang pernah melelang keperawanan di Cinderella Escorts beberapa waktu lalu (foto: the sun)

SITUS Cinderella Escorts sudah tidak asing lagi bagi orang berduit yang ingin mendapatkan teman kencan perawan lewat dunia maya.

Jan Zakobielski, pemilik situs tersebut mengatakan bahwa Cinderella Escorts merupakan agensi penyalur wanita yang ingin menjual keperawanan kepada para pembeli terpercaya melalui sistem lelang.

Situs Cinderella Escorts bermarkas di Jerman. Beberapa waktu lalu berhasil melelang keperawanan seorang gadis Rumania dengan nilai fantastis, sekitar Rp 33 miliar.

Lalu siapa saja pelanggannya, dan siapa saja perawan yang dilelangnya? Jan Zakobielski yang masih berusia 27 tahun membuat pengakuan mengejutkan.

Dalam wawancara dengan TribunNews, dia mengatakan bahwa ada banyak gadis dari Indonesia yang juga ikut dengan situs Cinderella Escorts.

Dia menyebut jumlah perawan yang berasal dari Indonesia yang mengajukan diri jumlahnya sekitar 350 orang.

"Banyak sekali stok perawan wanita Indonesia yang melamar kepada kami," ungkap dia. Namun pihaknya belum memuat ke dalam situs, sebab sedang dalam dalam proses menunggu.

Ternyata tidak hanya gadis perawan dari Indonesia saja yang mendaftar, tapi para penawar di lelang keperawanan itu juga banyak dari Indonesia.

Dia mengungkapkan bahwa ada pengusaha

Sebaliknya kami juga mendapat bookingnya dari Indonesia, para orang kaya Indonesia agar bisa mendapat para perawan lewat jasa kami di Cinderella Escorts ini.

Permintaan ini sepertinya datang setiap hari dari para pengusaha Indonesia. "Ada satu politisi Indonesia sangat terkenal yang ikut memberikan penawaran lelang perawan kami dengan harga yang cukup tinggi," ungkapnya.

Siapa orang tersebut? "Tentu saja kami tak bisa mengungkapkan namanya," ucap dia dilansir TribunNews.

Memang situs ini tidak pernah mengungkapkan nama pemenang sebuah lelang keperawanan. Biasanya pemenang lelang hanya diungkapkan identitas berupa asal negara dan pekerjaannya. Tidak ada foto pemenang dan nama aslinya.

Untuk pemenang lelang, diharuskan mentransfer 10 persen dari nilai tawaran. Sisanya 90 persen akan diberikan saat dipertemukan di Jerman.

"Saat seorang klien ingin berkencan dengan seorang gadis, keduanya harus datang dan bertemu di Jerman. Transaksi di Jerman," ungkapnya.

Setelah transaksi selesai, selanjutnya terserah pasangan itu akan kencan di Jerman atau ke negara lain. Hal itu bukan lagi menjadi tanggung jawab dari pihak situs Cinderella Escorts.

Semoga saja hal ini menjadi perhatian dari pemerintah Indonesia supaya jangan sampai ada warga Indonesia yang justru menjadi pelanggan apalagi jadi peserta yang melelang keperawanan. (sumber: TribunNews)