- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
HARI keenam pencarian korban KM Sinar Bangun, masyarakat dari Pematang Sidamanik membantu tim pencarian dengan melaksanakan ritual "Pangelekan" di perairan Danau Toba,
Ritual "Pangelekan" ini menggunakan kapal motor dari Basarnas di titik jatuhnya KM Sinar Bangun. Ritual yang dipimpin oleh seorang guru spiritual ini diiringi musik Gondang Batak.
Saat melaju menuju lokasi jatuhnya kapal, musik gondang terus berbunyi. Ida Halanati Damanik, guru spritual dalam ritual tersebut duduk bersila di lantai atas kapal dengan sesaji seperti beras, telur, sirih, dan jeruk purut.
Awalnya Ida membakar kemenyan sambil berdoa. Lalu, ia memeras jeruk purut. Ritual ini berlangsung selama 20 menit di tengah Danau Toba.
Ida menceritakan hasil komunikasi dengan penghuni Danau Toba atau yang ia sebut sebagai "Opung". Ida menyampaikan Opung penghuni Danau Toba marah dengan perilaku manusia terhadap Danau Toba.
"Kalau saya tanya langsung ke opung, bahwa ini kotor. Kalau marah, tandanya angin kencang dan badai. Ada manusia yang membuang kotoran ke Danau Toba. Opung hanya menjawab kotor,"ujarnya dengan sedikit membentak.
Baca: Dua Orang Dukun Dihadirkan Bantu Cari Penumpang Kapal Tenggelam di Danau Toba
Ia juga mengatakan mayat korban saat ini tengah berada di dalam gua dengan 12 lapis. Ia menyampaikan gua tersebut berada di bawah delapan meter dasar danau.
Ibu berambut ikal ini menyampaikan dalam dua hari lagi seluruh mayat dapat ditemukan.
"Saya bilang, harus lepas. Tapi pasti ketemu. Ini sebenarnya tampak, tapi tim SAR enggak bisa melihat. Mayat ini akan ditemukan saat hari cerah. Kan dia ini ombak makanya ditarik. Paling lama dua hari. Tapi pasti ketemu. Ini tadi kita juga minta supaya jangan hujan,"tambahnya.
Ida berpesan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan hal yang serupa.
"Pesan saya ketika di kapal jangan berisik, jangan buang sampah, jangan meludah, jangan menjerit-jerit, saya sudah minta maaf kepada opung,"ujar Ida.
Julianus Manik, Pimpinan Gondang Batak Sahata Pematang Sidamanik Parmahan mengungkapkan ritual ini berfungsi mempermudah tim SAR untuk menemukan 184 mayat yang masih dicari.
"Ini dibuka gondang ini supaya mempermudahlah kalau terima yang kuasa dan yang tempat di sini. Agar mempermudah diangkat mayatnya," ujarnya sebelum berangkat ke tengah danau di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Julianus yang juga tengah mencari adik kandungnya Hotman Manim mengungkapkan pergelaran ritual ini juga permintaan dari Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Baca: Lewat Gondang Pangelakan, Berharap Penguasa Danau Toba Berkenan Mudahkan Pencarian Korban
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment