Wirani Laila, Otak Pelaku Pembunuhan Sadis Terhadap Dona Sitorus Kerap Dihantui Rasa Takut

Wirani Laila (tengah)
WIRANI Laila, perempuan yang jadi tersangka otak pelaku pembunuhan sadis pada Dona Sitorus (32), Niko Simbolon (4), dan Ita Susanti (44), kini menjalani masa penahanan di Lapas Klas IIB Tebo, Provinsi Jambi.

Di Lapas itu, Wirani sering menunjukan perilaku berbeda dari warga binaan lainnya. Dia seperti sedang ketakutan.

Kepala Lapas Klas II B Muara Tebo, Ahmad Hardi, menyebut beberapa sikap Wirani yang aneh ia lihat yakni prilaku Wirani kerap dihantui rasa takut yang berlebihan.

"Dia sering menyendiri. Bahkan kalau sudah takut dia ngomong tidak karuan," terang Ahmad Hardi, pada Selasa (13/2/2018).

Kebiasaan ini dinilai Hardi awalnya adalah suatu yang wajar. Namun lambat laun, kebiasaan aneh tersebut semakin menjadi-jadi.

Dia khawatir jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, bakal menganggu jiwa dan psikologinya.

"Akhirnya saya temui dia di kamar tahanan untuk menanyakan apa yang terjadi dan dialaminya. Wirani mengaku sering dihantui rasa takut usai membunuh," terangnya.

Dia mengaku meyakinkan Wirani bahwa bukan perkara mudah untuk menghilangkan rasa takut ini. Ahmad megnajak Wirani agar menenangkan jiwa dan pikiran.

Baca Juga:

"Saya liat tatapan matanya kosong, ngomongnya juga mgawur. Yang jelas psikologinya sedikit terganggu," ujarnya.

Dia menyebut, keesokan harinya, Wirani bilang dia minta dimualafkan. Kejadian ini membuat Hardi terharu melihat keinginan Wirani menjadi mualaf.

"Saya yakinkan ke dia, kamu benar ingin masuk Islam. Kamu masuk Islam ada paksaan atau desakan. Dia bilang keinginan sendiri tanpa ada yang memaksa," pengakuan Hardi.

Mendengar pengakuan dan keinginan dari Wirani, hari itu juga Hardi melantunkan lafaz syahadat kepada Wirani.

"Saya menganjurkan mulai sekarang jalankan kewajibanmu sebagai seorang muslimah, yakni salat dan ibadah lainnya," kata Hardi.

Sejak saat itu seluruh kewajiban Wirani ia jalankan didampingi oleh staf lapas yang setiap saat mengikutinya.

Pengakuannya, hari-hari Wirani saat ini sudah banyak yang berubah. (sumber: tribun jambi)

Comments