- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Korban kecelakaan bus terbalik di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018) (foto: istimewa) |
KECELAKAAN maut terjadi lagi di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018). Lokasi kecelakaan itu dikenal dengan nama Tanjakan Emen.
Bus pariwisata yang menambak rambu lalu lintas terbalik. Dua sepeda motor turut tertabrak bus. Para penumpang bertebaran di badan jalan.
Korban kecelakaan itu jumlah puluhan orang. Yang meninggal di tempat hingga Sabtu malam sudah lebih dari 20 orang.
Bukan kali ini saja kecelakaan mengerikan itu terjadi. Sebelumnya, terjadi beberapa kali kecelakaan maut di Tanjakan Emen ini.
Kawasan ini kerap menjadi langganan pengendara untuk tetap waspada. Jalan yang di Subang, Jawa Barat ini, ternyata menyimpan misteri.
Nama 'Tanjakan Emen' ternyata berasal dari sebuah nama seorang sopir. Emen merupakan sopir oplet jurusan Bandung-Subang.
Saat itu, ia meninggal di kawasan itu saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom, Bandung menuju Subang.
Oplet Emen itu posisinya terbaik dan terbakar. Tubuhnya pun turut terbakar hidup-hidup.
Konon, Emen adalah satu-satunya sopir yang berani mengemudi pada malam hari.
Usai kejadian itu, terjadi pula sederet kecelakaan lain, seperti rem blong, bus tergelincir, dan kendaraan yang terperosok tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, kejadian aneh lain kerap terjadi di kawasan ini.
Misalnya, kendaraan tiba-tiba mogok, serta sopir atau penumpang tiba-tiba kerasukan.
Sederet kejadian aneh ini, dipercaya warga setempat bahwa arwah mendiang Emen masih gentayangan.
Namun, ada mitos yang berkata lain. Asal usul Tanjakan Emen ini, bukan dari kisah meninggalnya sopir oplet, justru berasal dari nama orban tabrak lari di kawsa tersebut.
Korban tabrak lari itu, dikabarkan bernama Emen.
Konon, mayatnya malah disembunyikan di semak belukan dan pepohonan rimbun di sekitar kawasan itu. Tak diketahui kapan kecelakaan itu terjadi.
Namun, warga sekitar kerap meyakini arwah Emen yang meninggal tak wajar itu gentayangan. Ya, mitos ini Tanjakan Emen ada dua versi berbeda.
Tapi sebagai bentuk penghormatan bagi arwah Emen yang menjadi mitos itu, para pengemudi yang melintas biasanya menyalakan sebatang rokok.
Kemudian rokok tersebut dilemparkan ke pinggir jalan. Hal ini dipercaya agar pengemudi tak diganggu arwah Emen.
Rokok tersebut disebut sebagai simbol pemberian untuk arwah Emen. Hal ini disebabkan, Emen sangat suka merokok di masa hidupnya.
Entah ini benar atau tidak, Anda tak harus langsung percaya. Tapi kisah di atas adalah mitos yang beredar tentang Tanjakan Emen yang kerap memakan korban kecelakaan. (*)
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment