Astaga, Buaya Terkam Ibu Muda di Sungai Batanghari, Sudah Sehari Belum Ditemukan

Suasana di sekitar lokasi kejadian seorang perempuan diterkam buaya di Tebo (foto: Tribun)

KONFLIK antara satwa dengan manusia kembali terjadi di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Kali ini melibatkan buaya dengan manusia.

Seorang ibu muda bernama Hofsah (35) diseret seekor buaya saat mandi, Sabtu (17/2/2018).

Hingga Sabtu tadi malam, korban yang tercatat sebagai warga Pulau Jelmu Kecamatan Tebo Ulu itu belum berhasil ditemukan.

Informasi yang dihimpun, Hofsah diterkam buaya saat sedang mandi bersama temannya di atas jamban, di atas aliran Sungai Batanghari yang berada di Desa Pulau Jelmu.

Saat itu temannya sudah selesai mandi dan telah berada di daratan. Sementara Hofsah masih di atas jamban, berniat menuju daratan.

Tapi sebelum beranjak dari atas jamban itu, seekor buaya tiba-tiba menabrak jamban di bagian bawah. Sontak Hofsah yang terkejut tercebur ke dalam sungai.

Seorang saksi mata Ris menjelaskan awal mula Hofsah (35) diterkam buaya di Sungai Batanghari.

Dia merupakan teman korban di sungai saat kejadian. Posisinya tak jauh dari Hofsah saat kejadian itu.

Dia mengatakan melihat jamban bergoyang. Ternyata ada buaya di bawah buaya jamban tersebut.
Saat itu Hofsah terpeleset, kemudian langsung ditarik buaya ke dalam air, hingga tak nampak lagi.

"Yang saya lihat terakhir hanya tangannya saja, lalu setelah itu tenggelam diseret buaya," ungkap Ris.

Ris mengungkapkan, setelah tenggelam bersama buaya, dirinya masih terus di pinggir sungai itu, sembari berteriak minta tolong.

Sontak warga mulai berkerumun. Pada saat itu cukup banyak warga di sekitar sungai yang sedang mencari ikan. Semua mendekat ke arah lokasi kejadian.

Sekitar 15 menit setelah peristiwa itu, Ris sempat melihat buaya itu muncul lagi dengan korban yang diperkirakan sudah tak bernyawa lagi, berada di muncung buaya.

“Buaya muncul dengan muncung yang terlihat dan ada Hofsah. Setelah itu buaya menghilang dan tidak kembali lagi," kata Ris.

Ia mengaku ketakutan dengan peristiwa tersebut. Sebelum kejadian ia sempat bersama korban dan ia telah naik ke tebing lebih awal, dan Hofsah hendak menyusul naik.

Namun sebelum naik ke daratan terjadi peristiwa nahas tersebut.

Warga Pulau Jelmu lainnya, Ria, menjelaskan saat kejadian memang posisi sedang ramai. Dia tak lihat bagaimana buaya menyeret Hofsah saat jatuh dari jamban.

Namun dia masih melihat buaya itu sempat muncul ke permukaan setelah Hosfah diseretnya.

Saat itu dia hanya melihat bagian tubuh buaya beberapa menit setelah menerkam Hofsah.

“Saya lihat ada buaya setelah kejadian itu di dalam sungai. Ukurannya cukup panjang. Tapi yang sempat saya lihat itu hanya bagian ekornya saja, kepala tidak terlihat,” terangnya.

Menurutnya sebenarnya Sungai Batanghari di kawasan tersebut jarang muncul buaya. Berbeda dengan daerah tetangganya yakni Pulau Temiang, yang jaraknya sekitar 10 kilometer.

Dia mengatakan banyak warga di sana yang beraktivitas tiap hari di sekitar sungai itu, seperti mandi dan mencuci.

Warga di sana tetap melakukan aktivitas tersebut di sungai walau sambungan PDAM sudah masuk ke rumah warga.

Comments