- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
ROMSARI sitanggang (22) sudah dikebumikan pada Rabu (6/12) sore. Perempuan ini merupakan tenaga kerja wanita (TKW) asal Sidikalang, Kabupaten Sumatera Utara. Dia tewas secara mengenaskan di Malaysia.
Para tetangganya di Sidikalang mengenal Romsari sebagai bunga desa karena dia berparas cantik, berkulit putih, serta karakternya yang bagus. Romsari begitu bersahaja saat bertemu dan berkomunikasi dengan tetangganya saat di kampung.
Seorang tetangganya, Boru Nababan menyebut Rosmaria selalu berbicara sopan dan juga lembut. Di kampung itu cukup banyak laki-laki yang meliriknya.
Ibu itu menyebut Romsari tinggal di Sidikalang sampai SMA. Sebelum lulus SMA, Romsari sudah pindah ke Jakarta, tepatnya setelah ayahnya meninggal dunia. Ibu dari Romsari sudah meninggal sejak dia masih kecil.
Sementara itu Abang dari Romsari, Harjono Sitanggang, menyebut Romsari tinggal bersama kakaknya, Dewi Puspa Sitanggang, setelah ayah mereka meninggal. "Saat Rosmaria kelas dua SMA," ujar Harjono, dikutip dari Tribun Medan, Rabu (6/12).
Harjono menyebut rumah mereka yang di Sidikalang sudah tidak ditempati lagi semenjak ayahnya meninggal ayah. Di Dairi cuma dua orang abak dan kakak Romsari yang tinggal. "Selebihnya tinggal di luar Sidikalang," ungkapnya.
Pribadi Romsari yang baik juga diungkapkan seorang teman sekolah Romsari. Kepada redaksi generasimillenial.com melalui pesan facebook, dia menyebut Romsari adalah sosok yang baik, bahkan pernah membantunya.
"Saya tidak akan melupakan kebaikan Romsari. Dia membantu tanpa berharap ada imbalan," ungkapnya.
Pada saat jenazah Romsari Sitanggang tiba di Sidikalang, peti jenazah terlihat dibungkus kain putih dan diplastik bening. Suasana kesedihan begitu terasa.
Kakak dan abang Romsari menangis terus menerus sembari membelai peti jenazah gadis yang baru setahun tinggal di Malaysia itu. "Katamu mau pulang ke kampung tahun baru ini," tangis Dewi Puspa di samping peti.
Dia begitu bersedih, tidak menyangkan adiknya pulang dengan kondisi seperti ini. Apalagi mereka juga tidak bisa lagi melihat jasad Romsari karena sudah membusuk. Aroma kurang sedap sudah tercium, yang berasal dari dalam peti.
"Jenazah sudah 55 hari di hospital.Ttubuhnya (Romsari) ini sudah bisa dilihat lagi. Harus cepat kita kebumikan," ungkap Deddy Deonatus Harianja, yang membawa jenazah korban dari Malaysia ke hingga ke kampung halaman Romsari.
Sebelum dikebumikan di dekat rumahnya, terlebih dahulu dilaksanakan kebaktian. Warga yang ikut mengiringi ke pemakaman menyanyikan kidung gereja.
Siapa Pembunuh Romsari?
Pembunuh Romsari merupakan warga Indonesia yang tinggal di Malaysia. Romsari dijanjikan pekerjaan oleh pembunuhnya, dan menyuruhnya datang ke tempat itu.
Romsari yang saat itu butuh pekerjaan setelah keluar dari rumah majikannya yang lebih dahulu karena gaji yang rendah, akhirnya datang. Dia berharap akan dapat pekerjaan di sana, dan rencananya hasilnya digunakan untuk pulang kampung.
Namun apaboleh buat. Berharap dapat rezeki, yang dihadapinya justru beban berat. Dia dirudapaksa di tempat pria itu. Bahkan sempat dipukul karena Romsari menolak berhubungan badan. "Pelaku berasal dari Palembang. Sudah ditangkap," ungkap Harianja. (Diolah dari berbagai sumber)
Para tetangganya di Sidikalang mengenal Romsari sebagai bunga desa karena dia berparas cantik, berkulit putih, serta karakternya yang bagus. Romsari begitu bersahaja saat bertemu dan berkomunikasi dengan tetangganya saat di kampung.
![]() |
Romsari Sitanggang semasa hidup (fto: facebook) |
Seorang tetangganya, Boru Nababan menyebut Rosmaria selalu berbicara sopan dan juga lembut. Di kampung itu cukup banyak laki-laki yang meliriknya.
Ibu itu menyebut Romsari tinggal di Sidikalang sampai SMA. Sebelum lulus SMA, Romsari sudah pindah ke Jakarta, tepatnya setelah ayahnya meninggal dunia. Ibu dari Romsari sudah meninggal sejak dia masih kecil.
Sementara itu Abang dari Romsari, Harjono Sitanggang, menyebut Romsari tinggal bersama kakaknya, Dewi Puspa Sitanggang, setelah ayah mereka meninggal. "Saat Rosmaria kelas dua SMA," ujar Harjono, dikutip dari Tribun Medan, Rabu (6/12).
Harjono menyebut rumah mereka yang di Sidikalang sudah tidak ditempati lagi semenjak ayahnya meninggal ayah. Di Dairi cuma dua orang abak dan kakak Romsari yang tinggal. "Selebihnya tinggal di luar Sidikalang," ungkapnya.
Pribadi Romsari yang baik juga diungkapkan seorang teman sekolah Romsari. Kepada redaksi generasimillenial.com melalui pesan facebook, dia menyebut Romsari adalah sosok yang baik, bahkan pernah membantunya.
"Saya tidak akan melupakan kebaikan Romsari. Dia membantu tanpa berharap ada imbalan," ungkapnya.
Pada saat jenazah Romsari Sitanggang tiba di Sidikalang, peti jenazah terlihat dibungkus kain putih dan diplastik bening. Suasana kesedihan begitu terasa.
Baca Juga:
Dia begitu bersedih, tidak menyangkan adiknya pulang dengan kondisi seperti ini. Apalagi mereka juga tidak bisa lagi melihat jasad Romsari karena sudah membusuk. Aroma kurang sedap sudah tercium, yang berasal dari dalam peti.
"Jenazah sudah 55 hari di hospital.Ttubuhnya (Romsari) ini sudah bisa dilihat lagi. Harus cepat kita kebumikan," ungkap Deddy Deonatus Harianja, yang membawa jenazah korban dari Malaysia ke hingga ke kampung halaman Romsari.
Sebelum dikebumikan di dekat rumahnya, terlebih dahulu dilaksanakan kebaktian. Warga yang ikut mengiringi ke pemakaman menyanyikan kidung gereja.
Siapa Pembunuh Romsari?
Pembunuh Romsari merupakan warga Indonesia yang tinggal di Malaysia. Romsari dijanjikan pekerjaan oleh pembunuhnya, dan menyuruhnya datang ke tempat itu.
Romsari yang saat itu butuh pekerjaan setelah keluar dari rumah majikannya yang lebih dahulu karena gaji yang rendah, akhirnya datang. Dia berharap akan dapat pekerjaan di sana, dan rencananya hasilnya digunakan untuk pulang kampung.
Namun apaboleh buat. Berharap dapat rezeki, yang dihadapinya justru beban berat. Dia dirudapaksa di tempat pria itu. Bahkan sempat dipukul karena Romsari menolak berhubungan badan. "Pelaku berasal dari Palembang. Sudah ditangkap," ungkap Harianja. (Diolah dari berbagai sumber)
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment