Warga Medan Anggota ISIS, Mantan TKI di Malaysia, Ditangkap Militer Filipina Saat Mencoba Kabur, Begini Kesehariannya Versi Kakak

Muhammad Ilham Shaputra dan paspornya (foto: net)

SEORANG pria berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) ditangkap aparat kepolisian Filipina. Pria itu ditangkap saat berusaha melarikan diri melewati danau, pada Rabu, 1 November 2017.

John Guyguyon, Kepala Kepolisian Provinsi Lanao del Sur, mengatakan WNI yang berusia antara 22-23 tahun itu bernama Muhammad Ilham Shaputra.

Pria itu mengaku berasal dari Medan, Sumatra Utara. Ilham Shaputra disebut oleh polisi setempat sebagai bagian dari kelompok militan, yang berafiliasi dengan teroris ISIS.

"Dia adalah bagian dari pengepungan dan pertempuran awal di Piagapo," kata John Guyguyon dikutip dari laporan kantor berita AFP.

Menurut Guyguyon, WNI yang ditangkap di Marawi ini masuk ke Filipina tahun lalu atas undangan Isnilon Hapilon. Diyakini, Isnilon Hapilon merupakan pemimpin ISIS untuk Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Ilham sudah meninggalkan rumahnya di Medan sejak Desember 2016. Kepada Atika, yang merupakan kakanya, Ilham saat itu pamit hendak bekerja di Bandung. Namun sejak Maret 2017, Ilham tidak memberi kabar keberadaannya.

“Pergi dari rumah sejak bulan Desember 2016. Sejak bulan maret akhir atau April 2017 sudah tidak ada kabar lagi. Ilham juga sudah tidak bisa dihubungi,” kata Atika.

Dia menceritakan, Ilham pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia. Selama bekerja di Malaysia, Ilham rajin mengirim uang ke kakaknya. Tak ada tanda-tanda yang aneh dalam diri Ilham sepulang dari Malaysia.

Tapi Atika tidak mengetahui apa yang dikerjakan adiknya di Bandung. Ilham tidak pernah menjawab pertanyaan itu. “Dia bilang, pokoknya kakak jangan khawatir, Ilham di sini baik-baik aja. Kalau kurang uang nanti Ilham kirim. Jadi saya pun tidak tanya-tanya lagi. Saya tahu adik saya orangnya baik," tuturnya.

Atika mengaku belum percaya adiknya bergabung dengan kelompok Maute, kelompok afiliasi ISIS yang menyerang Marawi, Filipina. Pada saat ditunjukkan foto paspor M Ilham Syahputra, Atika membenarkan itu adalah adiknya. Tapi Atika tetap tak yakin adiknya itu gabung dengan ISIS.

Operasi militer di Piagapo yang dilancarkan April 2017 terhadap kelompok militan pro ISIS. Kota Piagapo terletak sekitar 45 menit dari kota Marawi.

Ditambahkannya warga negara Indonesia yang ditangkap itu akan dikenai dakwaan terorisme dan pemberontakan berdasarkan hukum di Filipina.

"Kami menyiapkan laporan penyelidikan sehingga kami dapat mengajukan dakwaan pemberontakan, terorisme dan lain-lainnya," tegas Guyguyon, diwartakan Reuters.
Kota Marawi hancur setelah berlangsung perang lima bulan. (foto: afp)
Isnilon Hapilon merupakan pemimpin ISIS untuk Asia Tenggara. Hapilon tewas pertengahan Oktober lalu, saat pertempuran melawan pasukan pemerintah untuk merebut sepenuhnya kota Marawi, yang sempat dikuasai para militan pro ISIS.

Selain menangkap seorang WNI, pihak berwenang Filipina juga mengamankan telepon genggam, satu senapan, granat dan sejumlah uang dalam bentuk rupiah, peso dan riyal dari tasnya.

Pekan lalu militer negara itu menyatakan perang di Marawi sudah berakhir namun demikian mengakui mungkin masih ada sisa-sisa perlawanan. Ratusan orang bersenjata, baik warga lokal maupun luar luar negeri termasuk dari Indonesia, yang menyatakan setia pada ISIS, membangun kekuatan dan merebut Marawi pada tanggal 23 Mei lalu.

Mereka berhasil menguasai sebagian wilayah kota dengan menggunakan warga sipil sebagai tameng. Militer Filipina kemudian melancarkan operasi darat dengan dukungan serangan udara Australia dan Amerika Serikat.

Perang di kota itu berlangsung selama lima bulan terakhir dan menewaskan lebih dari 1.000 orang. Sebagian besar korban tewas, lebih dari 800 orang, merupakan militan sedangkan korban sipil mencapai sekitar 50 warga sipil dan selebihnya adalah tentara pemerintah.

Comments