Salahkah Tuhan Telah Menciptakan Manusia Pesek atau Mancung?

foto ini hanya ilustrasi, bukan untuk menyinggung

SEMUA manusia yang beragama meyakini bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan. Begitu maha besar Tuhan sehingga menciptakan manusia tidak sama satu sama lain. Selalu ada perbedaan antar manusia, dan setiap manusia diberi keunikan tersendiri.

Apapun yang ada dalam tubuh manusia semenjak dilahirkan, semuanya hadiah dari Tuhan, sang Pencipta. Ada yang dibuat berhidung mancung, ada yang berhidung pesek. Ada yang berkulit hitam, ada putih, ada sawo matang, dan yang lainnya.

Ada pula manusia yang tercipta tanpa kaki, tanpa tangan, atau yang lainnya. Manusia menyebutnya cacat, namun sesungguhnya tidak ada ciptaan Tuhan yang cacat. Hanya manusia yang merasa sempurna yang menyebut ada manusia cacat.

Lalu, pantaskah kita mengejek sesama manusia atas fisiknya, misalnya karena kulitnya hitam? Atau mungkin karena hidungnya pesek? Atau juga karena tidak punya tangan?

Saat meyakini manusia sebagai ciptaan Tuhan, seharusnya tidak akan ada ejekan yang menuju pada kekhasan fisik. Mengejek fisik seseorang, sesungguhnya sama dengan mengejek Tuhan, setidaknya menyindir Tuhan.

Kok bisa? Iya, mengejek fisik manusia berarti telah mengangap Tuhan sudah salah menciptakan bentuk manusia tersebut. Apakah mungkin Tuhan yang maha besar dan maha adil serta maha pengasih itu salah menciptakan manusia?

Kesadaran akan ciptaan Tuhan yang sungguh unik dan sempurna itu, telah membuat negara-negara di Amerika dan Eropa sangat ketat pada isu rasial. Mengolok orang dengan bentuk fisik seperti kulit hitam, mata sipit, atau yang lainnya, akan dikenakan hukuman yang berat.

Kita yakin bahwa bangsa kita adalah bangsa yang beradab. Tidak semestinya ada di negara ini yang melakukan penghinaan terhadap fisik seseorang. Tidak boleh ada yang merasa lebih sempurna dibandingkan manusia lainnya.

Manusia diciptakan untuk saling mengisi, bukan untuk membeci. Manusia dihadirkan untuk saling melindungi, bukan untuk saling memerangi. Perbedaan sudah diberikan kepada manusia sejak lahir, bahkan perbedaan di tubuh sendiri.

Lihatlah tubuhmu. Bentuk tanganmu dan kakimu tidak sama. Bentuk kepalamu dan punggungmu tidak sama. Dalam tubuh setiap orang sudah berbeda bentuknya. Apa terbayangkan jika seluruh badan ini hanya terdiri dari rambut?

Comments