- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Eka Fitria Akbar di dalam mobil bersama dua perempuan bercadar dan satu anak kecil.(foto: istimewa) |
Mansub Ghozali, seorang imam Masjid Al Fuqraan yang berada di komplek itu, membenarkan cerita yang beredar tentang Eka yang kerap berlatih panah di komplek itu.
"Tapi sudah sekitar enam bulan lalu tidak pernah muncul lagi ke sini," ucap Mansub dilansir okezone.
Mansub bilang beberapa jamaah masjid sempat menaruh curiga kepada Eka, yang merupakan warga Rimbo Tengah, Muara Bungo. Kecuriaan itu karena pemikiran serta ucapannya yang terkesan mendukung gerakan kelompok ISIS.
Jamaah, ucap dia, pernah berdebat dengan Eka mengenai ISIS. Para jamaah dengan jelas menegaskan ajaran ISIS bukan ajaran Islam, bahkan tak sesuai ajaran Islam.
"Setelah berdebat itu, Eka lalu pergi dan tidak muncul lagi. Kabar terakhir yang kami dapatkan, dia pelaku pembakaran Polres Dharmasraya," terangnya.
Dia tinggal di sebuah kontrakan yang berlokasi di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Rimbo Tengah.
Informasi yang dihimpun, Eka pernah merantau ke Sumedang, Jawa Barat. Eka lalu menikah di daerah tersebut.
Diduga, saat di sanalah pengenalan Eka terhadap paham radikal, sebab sebelum ke Sumedang, Eka tergolong pemuda jenaka yang suka dengan musik rock.
Jenazah pembakar Mapolres Dharmasraya, yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris sudah diberangkatkan ke kampungnya masing-masing.
"Informasi dari pihak keluarga akan dimakamkan di desa masing-masing, di Muaro Bungo dan Merangin," ucap Kabiddokkes Polda Sumbar, Kombes Danang Pamuji.
![]() |
Salah satu postingan yang di-retweet Eka Fitra Akbar. |
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menegaskan pelaku pembakaran Markas Polres Dharmasraya, merupakan jaringan teroris kelompok Jamaah Ansar Daulah (JAD). Kelompok JAD merupakan pendukung ISIS.(*)
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment