- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Joko Widodo beserta ibu dan tiga saudarinya |
JOKO Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, merupakan lulusan Universitas Gajah Mada. Di kampus tersebut dia belajar ilmu kehutanan, dan lulus pada tahun 1985.
Pada awalnya, seperti umumnya para sarjana, Joko Widodo mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmunya. Dia akhirnya bekerja di perusahaan PT Kertas Kraft Aceh.
Perusahaan ini merupakan BUMN yang berlokasi di area hutan pinus Gayo Aceh Tengah, dulu namanya masih Daerah Istimewa Aceh.
Namun dia ternyata tak bisa lama-lama jauh Iriana, sang istri yang saat itu sedang mengandung Gibran Raka Buming. Akhirnya Jokowi memutuskan berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman.
Di Solo, yang pertama yang ia lakukan adalah bekerja di perusahaan milik pamannya, di CV Roda Jati. Setelah banyak pengalaman yang ia dapat, ia kemudian memberanikan diri membuka usaha kayu sendiri dengan membuat badan usaha bernama CV Rakabu pada tahun 1988.
Perusahaan ini bergerak di bidang mebel kayu. Nama badan usahanya terinspirasi dari nama Anak pertamanya yaitu Gibran Rakabuming.
Bisnis kayu Jokowi pasang surut bahkan hampir kolaps atau bangkrut. Namun pada tahun 1990 berkat suntikan pinjaman Rp 30 juta dari ibunya, Jokowi mencoba bangkit kembali.
Dari usaha kayunya itulah yang kemudian ia dikenal dengan nama sapaan Jokowi.
Nama Jokowi diberikan pelanggannya yaitu Mikl Romaknan, pria yang berkebangsaan Jerman.
Nama Joko Widodo terkesan sulit diucapkan oleh Mikl Romaknan hingga ia kemudian menyingkat menjadi Jokowi saja, hingga akhirnya Joko Widodo terkenal dengan sapaan Jokowi sampai sekarang ini.
Berkat Mikl Romaknan ia kemudian banyak menerima orderan mebel dari luar negeri selain kejujuran dan kerja kerasnya dalam usaha kayu.
Nama jokowi yang kini tengah berhasil gemilang menjadi pengusaha mebel kayu, mulai mencuat ke permukaan publik dikenal oleh masyarakat Surakarta.
Jokowi itu langsung hoki pada awal meniti karir politik langsung mendapat lirikan dari sejumlah partai politik seperti PDIP dan PKB untuk dijadikan jagoan dalam pilkada tahun 2005 sebagai calon walikota surakarta.
Cukup mujur dan beruntung memang sosok yang memiliki perawakan dan muka deso ini mampu menyabet suara pemilihan hingga 36,62 persen berhasil memenangkan pilkada. Akhirnya Jokowi menjadi orang nomor satu di surakarta.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment