- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
TEWASNYA Polwan yang bertugas di Batam bernama Brigadir Maria Magdalena Marpaung, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan teman korban.
Namun tentang Maria Magdalena Marpaung yang tewas dengan dugaan gantung diri, diragukan oleh banyak pihak. Satu di antaranya oleh Romo Paschal, seorang pastor yang sudah lama mengenal kepribadian Brigadir Maria Magdalena
Di mata Romo Paschal, Maria Magdalena merupakan seorang perempuan periang dan juga taat beribadah.
"Saya sangat kenal sejak dia duduk di bangku SMP. Seperti biasanya umat kepada pastor. Dia sering komunikasi dengan saya entah masalah kuliah, masalah kerjaan, dan banyak hal soal kesehatian dan iman," kata Romo Paschal, Kamis (26/7/2018).
Paschal mengatakan sebelum menikah, Maria merupakan seorang penganut Katolik. Tapi saat menikah, Maria ikut dengan suaminya menjadi seorang penganut Protestan. Maria lahir dan besar di Tanjungpinang.
Rumahnya dekat dengan asrama Paschal di Tanjungpinang. Bahkan mereka sempat satu sekolah di Tanjungpinang.
"Tiga minggu lalu kami masih ketemu. Sabtu kemarin terakhir komunikasi via WA. Saya biasa mengirim ayat Kitab Suci, dan dia membalas dengan Amin. Terima kasih Romo," ujarnya.
Paschal tidak yakin Maria meninggal dengan cara gantung diri. Ia berharap agar polisi segera membuka hasil autopsinya.
Ketidakyakinannya itu, karena saat ditemukan, kaki Maria Magdalena Marpaung tak tergantung sebagaimana kebanyakan orang yang gantung diri.
"Saya juga nggak nyangka. Pasti dia telepon kalau ada apa-apa. Belum tentu dia bunuh diri. Biasanya orang yang bunuh diri tergantung," terangnya,
(Baca: Polwan Brigadir Maria Magdalena Marpaung Tewas Tergantung di Tangga Rumah)
Selama ini, Paschal mengaku sering menjalanakan tugas bersama Maria karena Maria bertugas sebagai penyidik di Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).
Sementara itu sebelum meninggal, Brigadir Maria Magdalena Marpaugn sempat dilihat warga duduk termenung di gapura pintu masuk ke perumahannya. Kejadian itu berlangsung pukul 18.00 Rabu (25/7/2018)..
"Semalam cerita tetangga lainya yang berada di depan swalayan, mendiang duduk dekat gapura pintu gerbang masuk ke perumahannya, sembari termenung, sekitar pukul 18.00 WIB," kata Yati, tetangga Maria Magdalena. (sumber: tribun batam)
(Baca: Payudara Diraba Tiga Kali Saat Bimbingan Skripsi, Mahasiswi Laporkan Dosen Bergelar Doktor ke Polisi)
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment