Mengapa Korban KM Sinar Bangun Tidak Mengapung? Ini Penjelasan KNKT dan Peluang Temukan Penumpang

KAPAL Motor Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba terindetifikasi berada di kedalaman 450 meter di bawah permukaan air. Bangkai kapal berada koordinat 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur.

Mampukah mengevakuasi bangkai kapal dan penumpangnya yang diduga sekitar 180 orang di dalamnya?

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, mengatakan sulit untuk mengevakuasi bangkai kapal dan korban. Hal ini karena tumbuhan ganggang yang ada di danau toba.

Dia mengatakan para korban diduga terperangkap di badan kapal dan atau terbelit ganggang yang tumbuh di dasar danau tersebut.

Tumbuhan ini disebut KNKT seperti hutan lebat yang menghalangi proses evakuasi. Soerjanto mengatakan dari informasi yang dia peroleh dari penduduk setempat, tanaman sejenis rumput laut itu tumbuh tegak lurus dari dasar danau.

''Ganggang ini setinggi 40-60 meter dari dasar danau. Jadi kalau ada penumpang meninggal dan seharusnya mengapung tetapi tak bisa karena terhalang ganggang, dia terllilit,'' katanya dilansir dari Republika.

Baca: Inilah Identitas TKW Pembuang Bayi Baru Lahir dari Lantai Dua di Malaysia

Ucapan masyarakat itu bukanlah isapan jempol belaka. Soenarjo pernah membuktikan sendiri tentang keberadaan ganggang ini.

Dia menceritakan pada saat mencari dan menyisir helikopter yang juga tenggelam di danau ini, pihaknya sempat kesulitan atas adanya keberadaan ganggang itu.

Helikopter itu juga tak terlihat dari permukaan danau. KNKT menarik helikopter menggunakan sejenis jangkar dan ditarik pakai kapal boat, ternyata ada tanaman itu terbawa dengan panjang sekitar 60 meter.

Disinggung upaya mengangkat semua ganggang ini untuk mempermudah penemuan mayat dan bangkai kapal, dia mengatakan hal itu mustahil.

Berita Terkait: Maryani Simbolon Cover Lagu Untuk Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

Menurut dia, tanaman ini ada di banyak sudut Danau Toba. Kemungkinan menyelam dan cari mayat penumpang atau bangkai kapal, dia juga mengatakan pesimistis.

'Mayat ada di dasar danau yang kedalamannya sekitar 800 meter. Jadi tak mungkin orang bisa menyelam dan mencari ke sana. Batas kedalaman menyelam cuma 30 meter saja,'' terangnya.

Dia pesimistis mayat yang terletak di dasar danau tersebut bisa ditemukan. Pun demikian dengan bangkai kapal, dia mengatakan danau ini seperti hutan dan tanaman itu seperti pohon setinggi 60 meter.

Berita Terkait: Pengakuan Nahkoda Kapal Sinar Bangun: Saya Tak Bisa Lagi Mengendalikan Setir

Kendati begitu, KNKT tetap berupaya menemukan bangkai kapal dengan menyisirnya. Untuk mempermudah, telah menerjunkan alat-alat bantuan dari Angkatan Laut (AL) hingga Badan SAR Nasional untuk survei underwater seperti scansonner, multipin AL.