Lewat Gondang Pangelakan, Berharap Penguasa Danau Toba Berkenan Mudahkan Pencarian Korban

Gondang Batak Sahata Pematang Sidamanik Parmahan (kiri) dan tangisan keluarga korban kapal karam (kanan)

UPAYA pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba saat ini tak lagi hanya mengandalkan tenaga penyelam andal dan alat canggih. Ritual mistis pun mulai diikutkan.

Pada Jumat lalu, Keturunan Marga Silau Raja melakukan ritual di perairan Danau Toba, tepatnya di Pulau Tao, Kecamatan Simanindo Simanindo. Mereka memohon kepada leluhurnya, Namboru Nantinjo, agar berkenan memudahkan pencarian ratusan korban tenggelam.

Pada Sabtu (23/6/2018), Gondang Batak Sahata Pematang Sidamanik Parmahan turut menggelar ritual Pangelekan (permohonan) di perairan Danau Toba Simalungun, Sabtu (23/6/2018).

Ritual Pangelekan ini menggunakan media gondang Batak Toba, beras dalam tandok, telur, sirih, dan uang. Ritual yang sudah sangat kuno ini berlangsung di titik jatuhnya kapal.

Julianus Manik, Pimpinan Gondang Batak Sahata Pematang Sidamanik Parmahan mengungkapkan ritual ini berfungsi mempermudah tim SAR menemukan sekitar 180 mayat yang masih dicari.

Baca: Penyelam dan Alat Canggih Sudah Diturunkan, Basarnas Ungkap Tingkat Kesulitan Mencari Korban Tenggelam 

"Ini dibuka gondang ini supaya mempermudahlah, kalau terima yang kuasa dan yang tempat di sini. Supaya mempermudah diangkat mayatnya," ujarnya sebelum berangkat ke tengah danau.

Julianus yang juga tengah mencari adik kandungnya Hotman Manik mengungkapkan, pegelaran ritual ini merupakan permintaan dari Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Ada delapan personel musik Gondang Pangelekan yang akan turun dalam perjalanan.

"Ini Gondang Pangelekan tidak sembarangan. Yang menjaga Danau Toba Nantinjo boru Malau. Memohon melalui namboru ini, supaya ada harapan kita dapat membantu. Melalui ritual dapat memberikan jalan. Ini anjuran dari Bupati Simalungun (JR Saragih)," tuturnya.

Para pemain musik membawa berbagai alat musik seperti Gondang Batak, sarune, Gong, dan dua buah botol. Personel Gondang Batak Sahata Pematang Sidamanik Parmahan mengiringi ritual dari lantai dua kapal. Di kapal juga turut seorang paranormal sebagai fasilitator.

Baca: Dua Orang Dukun Dihadirkan Bantu Cari Penumpang Kapal Tenggelam di Danau Toba

Pencarian korban hilang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6/2018) sudah memasuki hari keenam, Sabtu (23/6/2018). Tapi baru tiga jasad korban yang ditemukan. Sebanyak 184 korban lainnya masih dalam pencarian.

Begitu juga posisi bangkai KM Sinar Bangun yang diduga jadi tempat korban terperangkap masih misteri. Diduga kapal tenggelam ke dasar danau yang kedalamannya lebih dari 400 meter. (sumber: tribun medan)