- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Akhyar Nasution (kiri) dan suasana di depan terduga teroris Muhammad Rizal Lubis (kanan) |
DENSUS 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Kota Medan, Selasa 15 Mei 2018.
Dua orang yang ditangkap itu adalah Muhammad Yusuf Rangkuti (28) dan Muhammad Rizal Lubis alias Safrizal (36).
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, memiliki kisah sendiri terkait penangkapan dua orang terduga teroris itu.
Dia menuliskan di akun facebook pribadinya. Dia mengatakan Safrizal merupakan pria yang mengontrak di rumah Ibunda Akhyar. Berikut postingan lengkap Akhyar Nasution.
Mengintai dan menangkap calon teroris itu capek, melelahkan dan membosankan.
Tertangkap Syafrizal itu kost dekat rumah mamakku, sekitar 3 bulan.
Densus 88 berminggu-minggu memantau dan banyak menghabiskan waktunya untuk makan dan minum di kedai adikku, bahkan untuk memantau area sekitar mereka naik ke menara air di rumah mamakku.
Siang malam mereka sudah mengetahui membawa bahan baku peledak, asal mereka dari luar kota Medan. Tertangkap orangnya ramah namun tidak bergaul.
Kediaman Rizal Lubis berada di Kecamatan Percut Sei Tuan. Istri Rizal Lubis berinisial CMY mengaku kaget suaminya ditangkap dengan status terduga teroris.
Dia meminta polisi agar membebaskan suaminya. "Saya berharap kalau memang suami nggak bersalah, segeralah pihak kepolisian membebaskan," ujar CMY.
Menurut dia, suaminya diciduk oleh Tim Densus 88 saat sedang berjalan pulang dari masjid memakai baju gamis warna hijau tua.
Polisi berpakaian preman keluar dari mobil Avanza hitam, memakai senjata lengkap langusng mengamankan Rizal.
"Mulut suami dibekap dan sempat melawan, langsung dimasukkan kedalam mobil oleh polisi itu," ucapnya.
Wanita itu menceritakan saban hari suaminya bekerja membuat susu kedelai dan merakit sepeda yang diambil dari toko sepeda di Sukaramai.
"Biasanya dia merakit sepeda satu kotak isinya 4 unit. Seminggu bisa ambil 7 kotak. Upah 1 kotak Rp 23 ribu," jelasnya.
Ia berkenalan dengan suaminya pada 2006. Ketika itu CMY bekerja di supermarket sementara Rizal bekerja di restoran seafood.
Tidak lama setelah berkenalan mereka pun berpacaran selama setahun lebih, hingga akhirnya menikah pada tahun 2008 silam.
"Awal nikah kita tinggal di Tembung, baru setelahnya pindah ke sini. Karena orangtua beli tanah di sini dan kita disuruh menempati," jelas CMY.
Lanjutnya, Rizal Lubis pernah mengikuti pengajian di daerah Cemara. Pengajian biasanya dilakukan setelah Salat Isya hingga pukul 24.00.
Tapi akhirnya ia keluar dari pengajian karena ngerasa tidak cocok dan masalah tausiyah yang sudah berbeda paham.
"Saya lebih senang dia nggak ikut pengajian, jadi dia lebih fokus pada anak dan keluarga," terang CMY. (sumber: tribun medan)
Baca Juga:
Istri Selingkuh dengan Brondong saat Suami Kerja Banting Tulang, Kejadian Selanjutnya Sangat Miris
Satu Terduga Teroris di Probolinggo Berstatus Guru PNS, Diamankan Densus 88 Saat Sahur
Densus 88
Muhammad Rizal Lubis
Penjual Susu Kedelai
Safrizal
terduga teroris
Teroris Jambi
Teroris Medan
Teroris Surabaya
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment