Kepala SMP Negeri Ini Sebut Teror Bom Sebagai Drama, Mabes Polri Bantah Ada Rekayasa

Status Facebook Fitri Septiani Alhinduan (kanan)


SUNGGUH tega kepala sekolah di Kalimantan Barat ini. Saat rakyat Indonesia berduka, dia malah menulis status bernada ujaran kebencian dan hoax.

Dia adalah Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Simpang Hilir Kalimantan Barat, yang bernama Fitri Septiani Alhinduan. Dia sudah ditangkap polisi atas postingannya di facebook.

Dia menuliskan status yang menyakit hati sebagian besar rakyat Indonesia, sebab memberi kesan aksi teroris di Surabaya sebagai rekayasa.

"Bukankah "teroris" nya sudah dipindahin ke NK (Nusa Kambangan)? Wah..ini pasti program mw minta tambahan dana anti teror lagi nih ? sialan banget sih sampai ngorbankan rakyat sendiri ? Drama satu kagak laku mw bikin drama kedua," tulisnya, Minggu (13/5/2018).

Dia memposting satu lagi status yang tidak menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang kepala sekolah.

"Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. sekali ngebom: 1. nama islam dibuat tercoreng
2.dana trliyunan program anti teror cair, 3.isu 2019 ganti presiden tenggelam. Sadis lu, bong...rakyat sendiri lu hantam juga . dosa besar lu...!!!" tulisnya.

Kapolres Kayong Utara, AKBP Arief Kurniawan, dilansir Pontianak Post, membenarkan telah diamankannya guru perempuan itu. "Sudah di Polres," kata Kapolres.

Mabes Polri pun menanggapi adanya postingan tersebut. Polri menegaskan tidak ada upaya pengalihan isu terkait aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo.

Polri menyebut tudingan itu hanya hoax alias kabar bohong. "Percayalah, nggak ada, itu hoax," tegas Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Senin (14/5/2018) dikutip dari detikcom.

Setyo menuturkan proses hukum nantinya akan membuktikan serangan teroris yang terjadi di Jawa Timur murni kejahatan.

Setyo mengaku mengetahui ada pihak-pihak yang berpikir serangan teroris ini hanya rekayasa.

"Nanti kita akan buktikan. Kalau ini pengalihan isu, masak korbannya banyak sekali? Banyak yang mengatakan begini, karena Polri minta anggaran," ujar Setyo. (*)

Baca Juga:

Krishna Murti: Ada Teroris Bertugas di Media Sosial

Comments