Kepala Sekolah SMP Sebut Bom Surabaya Rekayasa Ditetapkan Tersangka dan Langsung Ditahan

Korban bom bunuh diri di Surabaya (kiri) dan Fitri Septiani (kanan)

POLDA Kalimantan Barat telah menetapkan Fitri Septiani Alhinduan sebagai tersangka, setelah membuat status di Facebook terkait peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5/2018).

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Nanang Purnomo mengatakan, saat ini status Fitri Septiani Alhinduan sudah resmi sebagai tersangka.

"Kemarin (Rabu) sudah dilakukan pemeriksaan dan langsung dinaikkan statusnya sebagai tersangka," terang Nanang pada Kamis (17/5/2018) dilansir kompas.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, terang Nanang, Fitri Septiani juga langsung ditahan di Mapolda Kalimantan Barat.

Fitri Septiani Alhinduan dijerat dengan Pasal 45A Ayat 2 junto Pasal 28 ayat 2 UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan UU 1 Tahun 1946 tenyang Peraturan Hukum Pidana.

Fitri Septiani Alhinduan PNS yang juga kepala sekolah di SMP Negeri 9 Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Pada akun Facebook miliknya, kepala sekolah itu menyebutkan bahwa peristiwa teror bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya itu sebagai rekayasa. Status Facebook tersebut kemudian viral di media sosial

Berikut status di facebook Fitri Septiani yang membuatnya masuk penjara

"Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. sekali ngebom: 1. nama islam dibuat tercoreng
2.dana trliyunan program anti teror cair, 3.isu 2019 ganti presiden tenggelam. Sadis lu, bong...rakyat sendiri lu hantam juga . dosa besar lu...!!!"

Status di facebook Fitri Septiani yang juga viral adalah memberi kesan aksi teroris di Surabaya sebagai sebuah drama yang disengaja.

"Bukankah "teroris" nya sudah dipindahin ke NK (Nusa Kambangan)? Wah..ini pasti program mw minta tambahan dana anti teror lagi nih ? sialan banget sih sampai ngorbankan rakyat sendiri ? Drama satu kagak laku mw bikin drama kedua," (*)

Baca Juga:

Posting Ujaran Ujaran Kebencian Terkait Aksi Teroris Surabaya, Kepsek SMP Ditahan Polisi

Pria Ini Ungkap Betapa Capek Densus 88 Mengintai Terduga Teroris