Viral Kisah Gadis Muda Digilir Enam Pria, Keluarga Anggap Aib Lalu Diusir hingga Diperkosa Lagi Oleh Pria Tua

Foto: Ilustrasi


KUMPULAN tweet atau kultweet seorang dokter bernama dr Jiemi Ardian, yang dituliskan 29 Maret 2018, viral di twitter.

Deretan cuitannya tentang kisah korban pemerkosaan itu telah di-retweet lebih dari 8.000 kali.

Dilihat dari profilnya di akun twitter, dr Jiemi Ardian adalah seorang hypnotherapist, mindfulness Practitioner, national Hypnotherapy Instructor, NLP'er, psychiatric resident, half doctor-half shama

Jiemi Ardian juga membuka layanan medikal hipnosis secara profesional di klinik hipnoterapi, yang dikembangkannya bersama dengan teman-temannya, bernama Rumah Jati Sehat

Cuitannya di twitter yang menghebohkan itu mengisahkan seorang perempuan yang menjadi korban pemerkosaan enam orang pria di jalanan. Bukannya mendapat perlindungan, korban itu malah jadi korban lanjutan dari orang-orang berpura-pura menolongnya.

Berikut kultweet lengkap dari dr Jiemi Ardian.

Saya punya cerita dari RS tempat saya kerja, kali ini tentang sexual abuse. Bahasa Indonesianya: pemerkosaan

Tapi sebelumnya bagi yang menganggap pemerkosaan terjadi karena pakaian yang digunakan wanita, please unfollow saja akun ini ya. Daripada saya banting hape karena emosi

Bulan lalu datang pasien diantar dinas sosial karena gangguan jiwa berat. Usianya masih sangat muda, 16 tahun. Kondisinya miris sekali, selalu berteriak teriak, menangis tanpa pencetus.

Hal ini terjadi karena sebelumnya dia diperkosa oleh 6 orang. Iya, enam orang bajingan

Wanita ini diperkosa secara bergilir. Dia berteriak minta tolong tapi laki laki yang lewat bukannya menolong tapi malah ikut memperkosanya.

Apakah dia sedang menggunakan pakaian seksi? Nggak!

Apakah dia mengundang untuk diperkosa? Kalo ada yang beneran nanya gini gue tonjok

(Baca: PNS dan Pelakor Digerebek Berduaan di Dalam Rumah, Pak RT Ambil Langkah Nyata)

Anak ini ditinggal begitu saja setelah diperkosa. Dia pulang dalam keadaan terluka, fisik dan terutama emosional

Sampai di rumahnya dia menceritakan apa yang terjadi. Dan tau apa respon keluarga? Dia diusir karena dianggap mempermalukan keluarga

-Disini aku ingin misuh misuh-

Dia diusir dari rumah dan ditampung di rumah petinggi desa. Di sana lagi lagi dia diperkosa sama aki aki bau tanah.

Tau apa yang dilakukan warga mengetahui anak ini diperkosa aki aki bau tanah? Dia dinikahkan dengan pemerkosanya

Saya ga paham apa yang lebih salah daripada ini. Korban pemerkosaan dinikahkan dengan pemerkosanya

Ini mah sama aja membiarkan anak ini diperkosa sepanjang hidupnya!

Pemerkosaan itu bukan tentang sex diluar nikah, lalu habis dinikahkan terus masalah selesai. Nggak gitu mikirnya oi kerak telor

Pemerkosaan itu lebih dari sekedar trauma seksual. Rasa sakit akibat pemerkosaan hampir selalu bertahan seumur hidup.

Seorang wanita yang pernah mengalami pemerkosaan akan dibayang-bayangi trauma ini seumur hidup

Terus lo mau nikahin dia sama yang bikin dia trauma gitu? Gila!

Liat tu akibat nikahin anak itu ke pemerkosanya? Keadaannya membaik? Nggak, tambah parah. Traumanya sembuh? Nggak juga!

(Baca: Tersangka Pembunuh Veriona Gultom Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana)

Di sini saya dan rekan sejawat psikiatri harus bekerja keras memulihkan anak ini. Hidupnya masih panjang, dia harus mendapatkan harapan. Itu yang kami harapkan

Penanganan korban pemerkosaan tidak pernah mudah. Konseling panjang, mengembalikan harga diri pasien, mendorong pasien kembali menghargai kehidupannya. Sulit saudara sebangsa dan setanah air

Tolong jangan persulit dengan menuduh korban perkosaan terjadi karena pakaiannya sendiri

Korban perkosaan memiliki cara pikir yang rusak setelah kejadian tersebut

Menganggap diri tidak berharga, tidak layak, bersalah (ini tadi akibat ulah sedotan teh botol yang bilang pemerkosaan itu salah korbannya sendiri).

Mereka yg jadi korban, mereka jg yg ngerasa bersalah

Saya ga peduli dengan Undang Undang yang mau mengatur pakaian wanita untuk katanya mencegah pemerkosaan

Ya gitu kalo punya anggota hewan, eh anggota dewan yang otaknya cuma seputar selangkangan. Ga bisa nyari data ilmiah, apalagi mikir ilmiah. Undang undang kok bikin stigma

Pemerkosaan terjadi karena otak dan penis laki laki. Tidak lebih dan tidak kurang

Jangan salahkan korban. Tangkap pelakunya laporkan. Sampai saat ini banyak korban tidak berani melapor karena dia sendiri merasa takut, malu, bersalah

Bantu mereka dan lawan! Tangkap pelakunya. "Tapi dok, perempuannya ga ngelawan kok waktu diperkosa, berarti dia menikmati"

Eh air kobokan, perempuan yang diperkosa memang ga akan ngelawan. Karena otak depannya udah di-hijacked sama hippocampus, bukan karena dia menikmati

Udah paham sekarang?

"Tapi dok dia orgasme waktu diperkosa, berarti dia menikmati"
.....
.....
Aku pindah planet aja boleh nggak?

Banyak korban pemerkosaan, bahkan saya yakin orang orang disekitar Anda pun ada. Mereka tidak mampu bercerita karena rasa sakit yang begitu dalam.

Kalau kamu tau, ajak mereka mencari pertolongan profesional. Jangan biarkan mereka menderita

Udah gitu aja ceritanya hari ini

Sedikit ralat, perkosaan ga hanya terjadi di wanita, tapi juga di pria.

Jadi kalimat yang tepat mungkin gini: "Pemerkosaan terjadi karena otak pelaku".

Jangan jadi seolah2 bilang itu disebabkan karena satu gender aja. 

(Baca: Prostitusi Online Di Aceh, Pejabat Disebut Mucikari Ikut Menikmati PSK Muda)

Comments