Bagai Disambar Petir Dengar Santi Simbolon Tewas Dibunuh, Ibunda Sering Nangis Sambil Peluk Foto

Kesedihan orangtua dan keluarga di depan jenazah Santi Simbolon sebelum dimakamkan (foto: facebook)

NURMAIDA Sihombing, tak sanggup menahan tangis saat teringat putrinya, Santi Simbolon, yang meninggal di Malaysia. Dia masih terus meratapi kematian putrinya yang sangat dicintainya itu.

Dia memandangi foto Santi Simbolon, kemudian dipeluk foto itu, seperti ingin menumpahkan rasa rindunya. Air matanya menetes bersama pelukannya.

Suaminya, Biner Simbolon, pun tak luput dari kesedihan. Usai melaksanakan pemakaman, foto putrinya yang tewas di tangan seorang pria Nepal itu tak bisa jauh dari mereka. Keluarga ini sangat terpukul.

Santi Restauli Simbolon (25) alias Shanty Simbolon dimakamkan di Desa Nagakisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara, pada Jumat (16/3/2018) petang. Sangat banyak warga yang turut mengantar ke pemakaman.

Nurmaida Sihombing mengaku masih merasa belum percaya anaknya sudah tiada. “Aku masih seperti nggak percaya sampai sekarang kalau anakku sudah meninggal,” ungkapnya berurai air mata.

Di saat ada telepon yang memberitahukan keadaan anaknya, dia mengaku dunia seperti sudah mau runtuh. Hatinya berkecamuk. "Kayak disambar petir,” terangnya.

Nurmaida Sihombing menceritakan, anaknya merantau ke Malaysia karena keadaan ekonomi keluarga. Saat lulus dari SMA, tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Santi Simbolon ingin memperbaiki kehidupan keluarga, akhirnya merantau ke Malaysia.

Sudah sekitar lima tahun Santi Simbolon bekerja di Malaysia. Selama di negeri orang, ungkap Nurhaida, anaknya itu rajin membantu orang tua dan adik-adiknya, dengan cara mengirimkan uang.

Bahkan Santi Simbolon juga membantu saat merenovasi rumah yang dihuni orangtuanya. Dia mengirimkan sejumlah uang, agar rumah tersebut semakin layak untuk dihuni orangtuanya dan keluarga. “Dia membantu memperbaiki rumah ini,” ungkapnya.

Kepada ibunya, Santi Simbolon ternyata pernah bercerita tentang adanya pria warga asing yang suka kepadanya. Pria itu selalu berusaha mendekati dan menjadi kekasih Santi. Namun Santi mengaku tidak ada masalah berarti, walau ada pria asing yang mendekatinya.

Hal itu diceritakan Santi saat komunikasi terakhirnya dengan ibunya. Santi saat itu menceritakan sudah hampir satu tahun ini ada seseorang yang menyukai dia, tapi ditolaknya cinta pria itu.

Santi menceritakan ke ibunya bahwa dia sudah jarang keluar dari rumah selepas kerja di Malaysia, karena tidak ingin bertemu dengan pria Nepal itu. “Katanya sudah ada hampir setahun," terang Nurmaida Sihombing.

Kasus pembunuhan Santi Simbolon masih ditangani oleh kepolisian Malaysia. Hasil koordinasi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dengan KJRI Penang, polisi Malaysia masih memburu pelaku pembunuhan Santi.

Polisi mengatakan tersangka pelaku yang membunuh Santi bekerja di perusahaan yang sama dengan Santi.

Santi Restauli Simbolon ditemukan meninggal di dalam lemari pada Selasa (13/3/2018) malam. Diduga sudah tiga hari dirinya di dalam lemari itu sebelum ditemukan. Tersangka pelakunya adalah Sandip Gurung (27), warga Nepal.(GenMilsNews)

Baca Juga:



Comments