Penyidik KPK Rasakan Nuansa Aneh Saat Geledah Vila Zumi Zola

Zumi Zola Zulkifli

RUMAH Dinas Gubernur Jambi Zumi Zola dan vila milik keluarganya di Tanjung Jabung Timur, digeledah KPK, 31 Januari lalu.

Hasil penggeledahan, ditemukan dokumen-dokumen yang terkait dengan dugaan gratifikasi yang dilakukan oleh mantan bintang film itu.

Di rumah dinas yang berada di Kota Jambi, penyidik KPK membawa lima kotak berukuran besar, sebagian besar isinya dokumen.

Sementara di vila mewah berupa bangunan dua lantai, ditemukan brankas berisi uang yang tidak sedikit.

Brankas berukuran 2x1 meter itu letaknya cukup tersembunyi. Brankas berada di lantai bawah.  Ada uang pecahan rupiah dan dollar AS di dalamnya.

Pengakuan seorang penyidik KPK yang ikut pada penggeledahan di vila tersebut, dia mengalami hal aneh saat masuk dan menggeledah isi vila.

Nuansanya sangat berbeda dibanding di tempat lainnya. Penyidik ini memberi kesan ada nunasa mistis, namun tidak diungkapkan dia secara gamblang.

"Iya ada yang ganjil (di vila). Beda saja nuansanya dibandingkan penggeledahan di tempat lainnya," ungkapnya, dilansir TribunNews.

Tapi penyidik itu enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai hal aneh itu. Menurut dia, yang paling penting adalah penggeledahan berjalan dengan baik, dan menemukan berbagai hal penting di sana.

Sementara Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, enggan menanggapi keanehan yang dirasakan penyidik di vila itu.

Febri mengatakan penyidik KPK telah memiliki metode sendiri dalam menyikapi hal-hal ganjil pada setiap penggeledahan. Dia menyebut penyidik sudah melakukan pekerjaan sesuai prosedur.

Dijelaskan mantan peneliti ICW itu, pada saat berada di vila, penyidik KPK didampingi oleh seorang penjaga vila.

Selain menemukan dokumen yang terkait kasus dugaan gratifikasi Zola, KPK juga menemukan brankas berukuran 2x1 meter, yang berada di lantai bawah, berisi pecahan rupiah dan dollar AS.

"Untuk jumlahnya kami masih belum bisa disampaikan saat ini," terangnya.

Pemberian gratifikasi kepada Zumi Zola diduga telah dilakukan sejak tahun 2016, saat Zola baru menjabat sebagai Gubernur Jambi. (*)