Tragis, Nurmala Hutagalung Tewas Terpanggang di Dalam Rumah

DUKA mendalam menyelimuti keluarga Irwanto Hutabarat, warga Jalan Penerangan RT 04 Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Pada Jumat (12/11) tengah malam, rumahnya ludes di lahap si jago merah. Selain itu ibunya yang renta, Nurmala Hutagalung (90) tewas terpanggang di rumah itu.

Suasana di rumah duka, tempat Nurmala Hutagalung disemayamkan sebelum dibawa ke Tarutung (foto: tribun jambi)

Rumah Irwanto Hutabarat yang terbuat dari papan tersebut dihuni enam orang. Mereka adalah Irwanto Hutabarat (55), Samaria Manurung (50), Imanuel (26), Dimas (17), Anggi (16), Nurmala Hutagalung (90).

Selain mengakibatkan korban tewas, rumah juga telah jadi arang, serta dua unit kendaraan terdiri dari mobil dan motor dilahap api. Barang di dalam rumah pun jadi arang.

Nurmala diduga meninggal tempat tidurnya. "Korban meninggal satu, nenek saya, namanya Nurmala," ujar Dimas, satu di antara penghuni rumah, Sabtu (13/1).

Informasi yang dihimpun, kebakaran rumah itu bermula dari aliran listrik yang sedang padam di wilayah tersebut, termasuk di rumah Irwandi.

Seorang penghuni rumah menyalakan lilin, termasuk di dapur. Diduga lilin yang di dapur jatuh. Apinya merembet ke bangunan rumah.

Dimas mengatakan, api muncul dari dapur, langsung membesar dan menyambar hingga ke ruang depan. Ia juga menjelaskan sebelum kejadian kawasan ini mati lampu, sekitar pukul 22.00.

Hal ini membuat keadaan di rumah-rumah warga di sana menjadi gelap gulita.

Sekitar 23.30 Dimas melihat ada asap di dapur, lalu melihat api yang langsung membesar dan menyambar hingga ruang tengah. Ia langsung teriak dan membangunkan orang tuanya. Seluruh anggota keluarga berhamburan.

"Saya teriak dan minta tolong, karena api semakin membesar, saya lari keluar, yang lain juga ke luar," katanya.

Sampai di luar warga sudah ramai, tapi tidak banyak berbuat, karena api semakin membesar karena saat kejadian angin kencang.

Keluarga baru menyadari Nurmala yang sering di panggil Boru Hutagalung tidak ada. Dimas mengatakan sebelum ke luar rumah, adiknya sudah mencari neneknya.

"Anggi sekamar dengan nenek, karena gelap, Anggi cuma raba-raba kasur, sambil panggil nenek. Tidak ada ketemu, Anggi langsung keluar," katanya.


Anggi, cucu dari korban, yang juga teman sekamar korban mengatakan, pada saat kebakaran terjadi, neneknya sudah berusaha keluar. Mamun karena panik korban terkurung api di dalam rumah. “Nenek mungkin panik saat itu," ucapnya.

Jenazah nenek itu telah dibawa ke rumah saudaranya di depan Lapas Kelas IIA Jambi.

“Dibawa ke rumah keluarga,” ujarnya. Rencananya, jenazah Nurmala akan dibawa ke Tarutung, Sumatra Utara, untuk dimakamkan di kampung halaman.


Darlin, tetangga korban, mengatakan, sebelum kejadian kebakaran itu, kawasan ini sedang mati lampu.

"Lilin itu ditarok di atas kulkas, jadi ada salah satu anak ke dapur dan mendapati ada api di dapur. Anak itu teriak minta tolong," terangnya.

Seluruh anggota keluarga berhamburan ke luar rumah menyelamatkan diri, dan berteriak minta tolong.

Warga sekitar langsung datang, dan berupaya memadamkan api yang membesar dengan sangat cepat.

Namun setelah di luar rumah, anggota keluarga baru menyadari bahwa korban masih di dalam rumah.

Anggota keluarga tidak dapat menyelamatkan korban, karena api sudah membakar seluruh rumah tersebut. Isak tangis menggema seiring api yang semakin besar dan melahap segala yang ada di dalamnya.


"Nurmala Hutagalung di dalam rumah, tidak sempat ditolong, jadi dia meninggal dimakan api," terang Darlin.

Tidak lama api membesar dan membakar seluruh rumah, barulah listrik di kawasan ini hidup. "Sudah tebakar rumah, baru lampu hidup, makin besarlah api ditambah angin kencang, sekitar 15 menit rumah sudah roboh," ujarnya.

Warga setempat berusaha untuk langsung melaporkan kejadian Kebakaran itu pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). Pada saat armada Damkar tiba di lokasi, rumah tersebut sudah habis dilahap jago merah. (sumber: tribun jambi)

Comments