- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
BARU-baru ini viral video tiga bocah laki-laki yang berhubungan badan dengan perempuan dewasa di kamar hotel di Kota Bandung. Belakangan terungkap bocah-bocah itu dipaksa melakukan adegan berhubungan badan.
Polisi pun telah menangkap sejumlah tersangka, termasuk otak pembuatan film panas dewasa itu. Lalu bagaimana nasib tiga bocah dalam video itu? Polisi tidak menahannya, sebab bocah itu adalah korban.
Tiga anak lelaki yang menjadi korban eksploitasi video esek-esek itu adalah Dn (9), SP (11), dan Rd (9). Ketiganya saat ini sudah berada di shelter atau safe house (rumah aman) Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise yang sempat menemui mketiganya di safe house. Dia menngtakan para korban saat ini dalam kondisi baik. Bahkan, Yohana dan anak-anak itu sempat bernyanyi bersama.
“Saya tadi sudah melihat langsung, kondisi anak-anak itu dalam keadaan baik. Kami sempat bernyanyi bersama,” terang Yohana usai menemui para pelaku video esek-esek di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/1/2018).
Yohana juga sempat berdialog dengan psikolog yang menangani anak untuk mengetahui kondisi para korban. Nantinya, bocah yang jadi korban akan mengikuti serangkaian program di rumah aman P2TP2A Provinsi Jabar untuk pemulihan psikis.
Setelah kondisi anak-anak itu dinilai baik, selanjutnya korban akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
“Oleh P2TP2A dilakukan pemulihan dan trauma healing, dan nantinya dikembalikan lagi ke keluarga. Anak-anak itu punya hak untuk dekat dengan keluarga,” jelasnya.
Pengembalian ini sesuai dengan UU perlindungan anak bahwa orangtua masih bertanggungjaawab. Tapi karena pada kasus ini, orangtua korban terlibat dan ditetapkan menjadi tersangka, pengasuhan bisa diserahkan ke keluarga dekat, tetangga atau diambil alih negara dengan menitipkan anak ke rumah singgah.
Sementara itu, Ketua P2TP2A Jabar, Netty Prasetyani menyebut, trauma healing yang diberikan ke korban melibatkan dokter psikolog agar kesehatan umum dan kesehatan psikologis atau jiwa para korban membaik. Sejauh ini, kondisi korban sudah mengarah pada perbaikan.
Dikatakan dia, pengembalian korban ke keluarga tetap akan dilakukan. Namun hal itu belum dipastikan waktuny, sebab, saat ini proses penyembuhan trauma sedang dilakukan dan membutuhkan waktu. (sumber: kompas)
Polisi pun telah menangkap sejumlah tersangka, termasuk otak pembuatan film panas dewasa itu. Lalu bagaimana nasib tiga bocah dalam video itu? Polisi tidak menahannya, sebab bocah itu adalah korban.
![]() |
Capture video adegan panas bocah dan cewek dewasa di Bandung yang menghebohkan Tanah Air |
Tiga anak lelaki yang menjadi korban eksploitasi video esek-esek itu adalah Dn (9), SP (11), dan Rd (9). Ketiganya saat ini sudah berada di shelter atau safe house (rumah aman) Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise yang sempat menemui mketiganya di safe house. Dia menngtakan para korban saat ini dalam kondisi baik. Bahkan, Yohana dan anak-anak itu sempat bernyanyi bersama.
“Saya tadi sudah melihat langsung, kondisi anak-anak itu dalam keadaan baik. Kami sempat bernyanyi bersama,” terang Yohana usai menemui para pelaku video esek-esek di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/1/2018).
Tonton:
Setelah kondisi anak-anak itu dinilai baik, selanjutnya korban akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
“Oleh P2TP2A dilakukan pemulihan dan trauma healing, dan nantinya dikembalikan lagi ke keluarga. Anak-anak itu punya hak untuk dekat dengan keluarga,” jelasnya.
Pengembalian ini sesuai dengan UU perlindungan anak bahwa orangtua masih bertanggungjaawab. Tapi karena pada kasus ini, orangtua korban terlibat dan ditetapkan menjadi tersangka, pengasuhan bisa diserahkan ke keluarga dekat, tetangga atau diambil alih negara dengan menitipkan anak ke rumah singgah.
Sementara itu, Ketua P2TP2A Jabar, Netty Prasetyani menyebut, trauma healing yang diberikan ke korban melibatkan dokter psikolog agar kesehatan umum dan kesehatan psikologis atau jiwa para korban membaik. Sejauh ini, kondisi korban sudah mengarah pada perbaikan.
Dikatakan dia, pengembalian korban ke keluarga tetap akan dilakukan. Namun hal itu belum dipastikan waktuny, sebab, saat ini proses penyembuhan trauma sedang dilakukan dan membutuhkan waktu. (sumber: kompas)
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment