- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
NAMA Bakhroin Siregar mendadak terkenal bagakan artis di media sosial terlebih Facebook. Bukan karena prestasinya dia diperbincangkan, melainkan karena komentar akun Facebook Bakhroin Siregar yang bernada menghina banyak orang.
Komentar dia menghentak jagad dunia maya karena secara terang-terangan menghina Djarot Saiful Hidayat dan para pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Berikut postingan akun Bakhroin Siregar yang sudah dicapture oleh netizen.
"Siapapun anda yang mendukung jarot untuk jadi gubernur sumatera utara, anda harus paham bahwa dengan dicalonkannya jarot oleh PDIP itu adalah bentuk pelecehan buat warga sumut. Jika ada netizen di sini yang mendukung apalagi sebagai warga sumut dapat dipastikan otak anda sudah tak waras lagi, bayangkan saja sampah DKI anda puja puji untuk jadi pemimpin di sumut. Anda1 yang mendukung itu hanya mengedepankan syahwat dendam politik sebagai imbas kekalahan Ahok dan Jarot di DKI. Anda boleh suka dengan Jarot secara personal tapi anda harus bisa membedakan DKI dan SUMUT. Pake otakmu."
Komentarnya terkait pencalonan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus di Pilkada Sumut itu membuat banyak netizen yang geram. Apalagi setelah ditelusuri facebooknya, ternyaa dia seorang pegawai negeri sipil.
"ADAKAH YANG KENAL DENGAN ASN ini ? Dia telah menghina SELURUH PENDUKUNG DJAROT di Dunia! Kayaknya, mesti pakai DELIK ADUAN nih !! Ayo, relawan DJAROT, mari kita VIRALKAN DULU ! Sebelum kita selesaikan di Meja Pengadilan!!" tulis akun Facebook Telah Karo Karo Purba, Selasa (23/1/2018).
"Semoga segera diciduk oknum PNS ini. Karena merupakan salah satu bentuk provokasi thd salah satu calon SUMUT 1. Semoga segera di tindak lajuti," balas Agus Ginting.
"Pegawai ASN ngomongnya kok seperti org gak sekolah. Murahan banget, kau copot tu seragammu," tulis akun Normantina Pinem.
Capture komentar Bakhroin sudah keburu tersebar luas di dunia maya. Hujatan dan makian serta sindiran dan peringatan dialamatkan kepadanya. Tulisannya dianggap tidak menunjukkan etika di dunia maya, sebab nadanya sangat menghina.
Belakangan muncul permintaan maaf dari Bakhroin Siregar, yang diunggah netizen di dunia maya. Permintaan maaf itu ditulis tangan, disertai materai Rp 6.000 dengan saksi bupati di wilayah tempatnya bertugas.
Pada suarat pernyataan permohonan maaf yang ditulis 23 Januari 2018 itu disebutkan bahwa namanya Bakhroin Siregar, umur 55 tahun, pekerjaan sebagai PNS Pemkab Tebo, dengan alamat di Muara Tebo Provinsi Jambi.
"Dengan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besar dan setulus-tulusnya kepada: 1. Bapak Djarot Syaiful Hidayat calon gubernur Sumatera Utara, 2. Pardai PDIP sebagai pengusung Pak Djarot, 3. Tim sukses, simpatisan, pendukung, dan seluruh warga Sumatera Utara yang tersinggung dan merasa dirugikan dengan komentar saya di media online merdeka.com" tulisnya.
Dia mengatakan telah menyadari bahwa komentar-komentarnya dan balasa-balasan yang dibuatnya telah menyinggung perasaan banyak orang.
"Untuk itu saya merasa sangat bersalah, dan memohon maaf yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya," tulisnya.
Melalui surat itu tersirat harapannya bahwa pihak-pihak yang telah merasa dirugikannya tidak membawanya ke ranah hukum. "Kiranya pihak-pihak yang telah merasa tidak nyaman dengan perbuatan saya ini dapat memaafkan saya," ungkapnya.
Menariknya, di akhir tulisan yang ditandatanganinya di atas materai Rp 6.000 itu, turut mengetahui Bupati Tebo, H Sukandar. Ini berarti kasus ini sudah sampai dan diketahui oleh Bupati Tebo. Namun hingga kini belum diketahui sanksi yang diberikan oleh bupati.
Lalu bagaimana tindakan dari bupati kepadanya yang telah melanggar etika dan netralitas dari PNS/ASN?
Tunggu di tulisan selanjutnya. (*)
Komentar dia menghentak jagad dunia maya karena secara terang-terangan menghina Djarot Saiful Hidayat dan para pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Berikut postingan akun Bakhroin Siregar yang sudah dicapture oleh netizen.
"Siapapun anda yang mendukung jarot untuk jadi gubernur sumatera utara, anda harus paham bahwa dengan dicalonkannya jarot oleh PDIP itu adalah bentuk pelecehan buat warga sumut. Jika ada netizen di sini yang mendukung apalagi sebagai warga sumut dapat dipastikan otak anda sudah tak waras lagi, bayangkan saja sampah DKI anda puja puji untuk jadi pemimpin di sumut. Anda1 yang mendukung itu hanya mengedepankan syahwat dendam politik sebagai imbas kekalahan Ahok dan Jarot di DKI. Anda boleh suka dengan Jarot secara personal tapi anda harus bisa membedakan DKI dan SUMUT. Pake otakmu."
Komentarnya terkait pencalonan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus di Pilkada Sumut itu membuat banyak netizen yang geram. Apalagi setelah ditelusuri facebooknya, ternyaa dia seorang pegawai negeri sipil.
"ADAKAH YANG KENAL DENGAN ASN ini ? Dia telah menghina SELURUH PENDUKUNG DJAROT di Dunia! Kayaknya, mesti pakai DELIK ADUAN nih !! Ayo, relawan DJAROT, mari kita VIRALKAN DULU ! Sebelum kita selesaikan di Meja Pengadilan!!" tulis akun Facebook Telah Karo Karo Purba, Selasa (23/1/2018).
"Semoga segera diciduk oknum PNS ini. Karena merupakan salah satu bentuk provokasi thd salah satu calon SUMUT 1. Semoga segera di tindak lajuti," balas Agus Ginting.
"Pegawai ASN ngomongnya kok seperti org gak sekolah. Murahan banget, kau copot tu seragammu," tulis akun Normantina Pinem.
Capture komentar Bakhroin sudah keburu tersebar luas di dunia maya. Hujatan dan makian serta sindiran dan peringatan dialamatkan kepadanya. Tulisannya dianggap tidak menunjukkan etika di dunia maya, sebab nadanya sangat menghina.
Belakangan muncul permintaan maaf dari Bakhroin Siregar, yang diunggah netizen di dunia maya. Permintaan maaf itu ditulis tangan, disertai materai Rp 6.000 dengan saksi bupati di wilayah tempatnya bertugas.
Pada suarat pernyataan permohonan maaf yang ditulis 23 Januari 2018 itu disebutkan bahwa namanya Bakhroin Siregar, umur 55 tahun, pekerjaan sebagai PNS Pemkab Tebo, dengan alamat di Muara Tebo Provinsi Jambi.
"Dengan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besar dan setulus-tulusnya kepada: 1. Bapak Djarot Syaiful Hidayat calon gubernur Sumatera Utara, 2. Pardai PDIP sebagai pengusung Pak Djarot, 3. Tim sukses, simpatisan, pendukung, dan seluruh warga Sumatera Utara yang tersinggung dan merasa dirugikan dengan komentar saya di media online merdeka.com" tulisnya.
Dia mengatakan telah menyadari bahwa komentar-komentarnya dan balasa-balasan yang dibuatnya telah menyinggung perasaan banyak orang.
"Untuk itu saya merasa sangat bersalah, dan memohon maaf yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya," tulisnya.
Melalui surat itu tersirat harapannya bahwa pihak-pihak yang telah merasa dirugikannya tidak membawanya ke ranah hukum. "Kiranya pihak-pihak yang telah merasa tidak nyaman dengan perbuatan saya ini dapat memaafkan saya," ungkapnya.
Menariknya, di akhir tulisan yang ditandatanganinya di atas materai Rp 6.000 itu, turut mengetahui Bupati Tebo, H Sukandar. Ini berarti kasus ini sudah sampai dan diketahui oleh Bupati Tebo. Namun hingga kini belum diketahui sanksi yang diberikan oleh bupati.
Lalu bagaimana tindakan dari bupati kepadanya yang telah melanggar etika dan netralitas dari PNS/ASN?
Tunggu di tulisan selanjutnya. (*)
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment