- Get link
- X
- Other Apps
PEREMPUAN cantik bernama Siti Saidah alias Nindy alias Desi Wulandari (21), dimutilasi dalam waktu setengah jam. Hal ini berdasarkan hasil pra rekonstruksi yang dilaksanakan oleh Polres Karawang, Senin (18/12/2017) di dua TKP.
Kasatreskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, proses mutilasi dilakukan di ruang tengah kontrakan pasangan suami istri itu, di Dusun Sukamulya, RT 05, RW 02, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
Pelaku bernama Muhammad Kholili (23) yang juga suami korban memutilasi, lalu kemudian membungkus potongan tubuh menggunakan plastik hitam dan membuangnya di tempat berbeda di hutan dekat Curug Cigentis, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.
Namun hingga kini polisi belum melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku lantaran masih dalam tahap pengajuan dan penyesuaian jadwal.
"Kami masih bermohon untuk menghadirkan psikiater untuk melakukan pemeriksaan psikologis. Setelah ada hasil pemeriksaan, kami akan sampaikan lagi hasilnya," katanya.
AKP Maradona mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil visum korban. Tapi berdasarkan hasil keterangan dokter forensik, korban meninggal akibat pendarahan di kepala.
"Pendarahan itu disebabkan pukulan benda tumpul," terangnya.
Pra rekonstruksi digelar di dua lokasi yaitu di kontrakan keduanya dan TKP pertama kali mayat korban ditemukan.
"Di kontrakan ada 35 adegan dan di Dusun Ciranggon III, TKP pertama mayat ditemukan ada 8 adegan. Totalnya ada 43 adegan," katanya.
Kasatreskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, proses mutilasi dilakukan di ruang tengah kontrakan pasangan suami istri itu, di Dusun Sukamulya, RT 05, RW 02, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
 |
| Nindy semasa hidup (foto: facebook) |
Pelaku bernama Muhammad Kholili (23) yang juga suami korban memutilasi, lalu kemudian membungkus potongan tubuh menggunakan plastik hitam dan membuangnya di tempat berbeda di hutan dekat Curug Cigentis, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.
Namun hingga kini polisi belum melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku lantaran masih dalam tahap pengajuan dan penyesuaian jadwal.
"Kami masih bermohon untuk menghadirkan psikiater untuk melakukan pemeriksaan psikologis. Setelah ada hasil pemeriksaan, kami akan sampaikan lagi hasilnya," katanya.
AKP Maradona mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil visum korban. Tapi berdasarkan hasil keterangan dokter forensik, korban meninggal akibat pendarahan di kepala.
"Pendarahan itu disebabkan pukulan benda tumpul," terangnya.
Pra rekonstruksi digelar di dua lokasi yaitu di kontrakan keduanya dan TKP pertama kali mayat korban ditemukan.
"Di kontrakan ada 35 adegan dan di Dusun Ciranggon III, TKP pertama mayat ditemukan ada 8 adegan. Totalnya ada 43 adegan," katanya.
Comments
Post a Comment