Perempuan Muda Perdaya 130 Orang Peminat PNS, Modus Operasinya Sangat Berani

Ilustrasi seleksi CPNS.

YULI Ratnasari, perempuan muda yang masih berusia 23 tahun, sungguh lihai dalam memanfaatkan momentum. Tapi sayangnya, kelihaiannya dimanfaatkan untuk hal yang negatif.

Dia melihat fenomena saat ini yang sedang marak tes calon pegawai negeri sipil. Momentum itu dimanfaatkannya untuk merauh uang dalam jumlah besar. Caranya ialah dengan melakukan penipuan.

Polisi mencatat saat ini sudah ada 130 orang yand ditipunya. Caranya ialah Yuli mengaku bisa memberikan kemudahan bagi orang yang ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Modus yang dilakukannya adalah membuat pendaftaran dan tes bohongan. Yuli pun menjaring korban dari informasi mulut ke mulut, dengan jaminan akan lulus dan masuk sebagai PNS.

Korban kemudian menghubungi pelaku, dan menyatakan setuju dengan syarat-syarat yang diajukan. Yuli kemudian mengumpulkan para targetnya dalam sebuah grup chattingan.

Setiap orang yang berminat, ditariknya iuran Rp 150 ribu. Setelah itu, Yuli mengumpulkan korban untuk menjalani tes di GOR Cendrawasih, Jakarta Barat.

"Pada saat melakukan tes di GOR itu, pada hari Senin (6/11), polisi membekuk pelaku," kata Kasat Reskrim Polsek Kalideres, Jakarta Barat, AKP Syafri Washdar, Rabu (8/11/2017), dilansir Kompas.

"Yuli mengaku pernah bekerja sebagai pekerja harian lepas di sebuah suku dinas di Jakarta Barat, yang memiliki akses mempermudah seseorang menjadi PNS," tambah Syafri.

Untuk meyakinkan korbannya, kata Syafri, Yuli membayar sejumlah orang untuk mengaku berhasil direkrut menjadi PNS. "Mereka gaji Rp 150.000 per hari," kata Syafri.

Setelah para korban yakin, Yuli meminta mereka menyediakan uang sebagai uang muka sebesar Rp 2 juta hingga Rp 4,5 juta, di luar iuran pendaftaran.

Hingga kini polisi masih mendalami kasus itu. "Kemungkinan korban akan bertambah," katanya. (*)

BACA JUGA:

Pria Ini Tak Mampu Bayar Mahar Saat Pernikahan, Calon Istri Menangis Hingga Pingsan

Siti Romlah 5 Tahun Kerja di Malaysia Pulang dengan Kondisi Memprihatinkan